HOME

Telp: 021-53155670 | Fax: 021-53155669 | Mail: sales@sharontour.id

Mengapa Pesawat Komersial Lebih Baik Terbang Tinggi Daripada Ketinggian Puncak Everest?

Pernahkan anda mendengar informasi penerbangan yang disampaikan kru kabin di tengah perjalanan pesawat? Apakah anda tidak merasa penasaran mengapa ketinggiannya bisa mencapai ribuan kaki di atas permukaan laut? Nah, kali ini team Sharon akan bahas mengenai ini.

 

Sebenarnya, ketinggian jelajah optimum penerbangan komersil adalah antara 35.000 – 42.000 kaki. Jika diperkirakan jaraknya, tentu, lebih tinggi daripada ketinggian Puncak Everest. Kenapa bisa demikian? Karena, semakin tinggi sebuah pesawat terbang, maka semakin baik pula kadar udara untuk pesawat tersebut. Dalam hal ini, dikatakan bahwa komposisi udara akan semakin menipis seiring dengan semakin tingginya seorang pilot membawa pesawat tentunya ini memudahkan perjalanan dan lebih cepat pula untuk menempuh jarak pada tujuannya.

 

Salah satunya, adalah bahan bakar. Bahan bakar pesawat akan lebih sedikit digunakan, dikarenakan kandungan udara yang semakin menipis. Dan tentunya, selain itu akan menghemat biaya bahan bakar. Dalam hal lain, semakin tinggi pesawat terb  ang makan semakin jarang pula udara yang menghambat bahan bakar. Dan sebaliknya, semakin rendah suatu pesawat terbang maka hambatan udara akan lebih besar.

 

Terbang pada ketinggian tertentu sesuai ketinggian maksimum jenis pesawatnya, akan lebih nyaman karena lapisan udara yang lebih tipis, sehingga pesawat dapat melaju tanpa menemui lapisan udara tebal yang berdampak terjadinya goncangan seperti yang sering dialami pada penerbangan pada ketinggian di bawah rata-ratanya.

 

Para Designer (Manufactur) pesawat sangat concern terhadap masalah performance suatu pesawat yang dirancang untuk diproduksi. Salah satu performance pesawat yang diproduksi, yakni dapat diterbangkan pada ketinggian tertentu. “Pesawat yang dirancang agar memiliki kemampuan untuk terbang tinggi akan mendapatkan predikat dengan performance optimum,” kata President Asosiasi Pilot Garuda Indonesia, Capt. Arie Sapari bersama Capt. Noor Wahjudie didampingi Kepala Komunikasi Perusahaan PT Garuda Indonesia, Pujobroto tentang faktor keselamatan dan kenyamanan dalam penerbangan udara komersial.

 

Sistem kabin pesawat udara komersial pun dirancang dengan teknologi untuk memiliki tekanan yang lebih besar dari sekelilingnya. Hal itu dimaksudkan agar penumpang merasa nyaman dan dapat bernafas secara normal di dalam pesawat pada ketinggian seperti 35.000 kaki yang memiliki lapisan udara lebih tipis dengan tekanan atmosfer yang lebih rendah dari permukaan laut. “Setiap pesawat memiliki ketinggian optimal yang akan didasarkan pada berat masing-masing pesawat,” kata Peter Terry, seorang pilot maskapai penerbangan komersial yang telah berpengalaman 30 tahun.

 

Seperti dikutip juga dari Telegraph, ketinggian jelajah terendah yang aman (Lowest Safe Altitude / LSALT) telah ditetapkan nilainya oleh badan-badan penerbangan di seluruh dunia, termasuk Inggris Civil Aviation Authority (CAA) dan US Federal Aviation Administration.
 
“Pesawat ringan ilegal untuk terbang di bawah 1.000 kaki ketika di wilayah built-up, atau 500 kaki di atas permukiman orang” kata Richard Taylor dari CAA. Rekor ketinggian untuk pesawat jet adalah 123.520 kaki, yang dicapai oleh Alexander Fedotov pada tahun 1997 dengan penerbangan militer Soviet MiG-25M. </p>

 

Gute Reise!!! 

Sherly Ardiany

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Category

Our Facebook

Currency Converter

Weather Forecast

Weather, 06 April
Jerusalem Weather
+21

High: +21° Low: +10°

Humidity: 0%

Wind: NNW - 12 KPH

Cairo Weather
+27

High: +27° Low: +13°

Humidity: 0%

Wind: NE - 15 KPH

Dubai Weather
+27

High: +29° Low: +21°

Humidity: 0%

Wind: WSW - 14 KPH

Istanbul Weather
+16

High: +16° Low: +11°

Humidity: 0%

Wind: SSW - 23 KPH